Mungkin semua ini harus terjadi, ya benar…
Ketika menginjak bangku SMA, saya meninggalkan semua
kenangan dan masa-masa SMP saya. Dan, saya bertemu dengan orang-orang yang
lebih baik lagi waktu menginjak bangku SMA, namanya, orangnya, cirri-cirinya,
dan tentunya kenangan yang tertorehkan masih teringat jelas sampai saat kalian
membaca tulisan ini.
Laura, Andri, Ikhe, Isna, Ruben, Marni, Desi, Andre, Dion,
Chandra, Apry, Tiara, Milka, Nina, Becak, Eta, Abraham, Dea, Norman.
Begitu banyak hal-hal baru yang kami lewati bersama selama
kurang lebih tiga tahun ini :’) tiga tahun kami bersama, tiga tahun kami saling
mengenal baik, tiga tahun kami berbagi canda dan tawa, tiga tahun kami berbagi
kisah dan kasih yang awalnya kami hanya bertatapan muka tapi akhirnya kami
saling mengenal keluarga satu sama lain, kami dapat mengetahui rumah
masing-masing, dan kami juga pernah tertawa dan menangis bersama. Saya sangat
mengucap syukur kepada Tuhan, jika saya mengingat semua ini, yang dari awalnya
saya tidak mengenal siapapun tapi akhirnya saya dapat mengenal semuanya tanpa
terkecuali.
Tapi,
tiga tahun itu telah berakhir…
Sekarang, kami sudah tidak berpredikat sebagai murid SMA
lagi…
Sekarang, kami telah tercerai-berai…
Ada yang disana, ada yang disini,
cita-cita kami yang akhirnya memisahkan kami.
Sekarang, kami berjuang sendiri-sendiri…
Rasanya ini sangat sulit…
Dulunya, kami berjuang bersama-sama, saling menopang, saling
membantu, saling menguatkan, tetapi waktu betul-betul telah mengubah segalanya.
Kini, kami telah berbeda Universitas. Dan tentunya, lebih
banyak lagi teman baru yang menanti diluar sana. Rasanya sangat sulit
berinteraksi dengan mereka karena saya masih “still stuck in the moment” waktu
SMA. Tapi, mau tidak mau, siap tidak siap LIFE STARTS HERE!
Saya akan mempunyai teman baru, dan saya berharap teman baru
itu seperti teman saya ketika SMA, yang bisa mengerti saya sepenuhnya. Ya
Tuhan, kedalam tanganMu ku serahkan masa depanku. Berkatilah aku, dan semua
teman-temanku baik yang namanya ku tuliskan tadi, maupun yang tidak sempat
tertulis, sehingga nanti kami dapat bertemu kembali setelah meraih sukses
masing-masing.
Panas, dingin, susah, senang, telah kita lewati bersama.
Kalian yang paling membekas, karena bersama kalianlah saya
tumbuh dewasa J
terima kasih teman-teman untuk semuanya, biarlah Tuhan yang membalaskan rasa
terima kasihku untukmu.
0 komentar:
Posting Komentar